JAKARTA– Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Provinsi Riau kembali Menyentil Bupati Rokan Hulu (Rohul), H Sukiman. Kasus Apa?
Pasalnya, Pimpinan INDUK Organisasi Kepemudaan (OKP) terbesar dan tertua itu mendapatkan Informasi dari Masyarakat, bahwa Bupati Rohul sudah Berbulan-bulan berada di Jakarta hingga akhirnya Masyarakat sulit untuk bertemu dengan H Sukiman.
Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Tingkat I, KNPI Provinsi Riau itu sangat menyesalkan sikap dari H Sukiman, yang tidak bisa Tertib dalam menjalankan Tugas Pokok dan Fungsinya sebagai Kepala Daerah.
Sementara disatu sisi, Tupoksi tersebut dikesampingkan, hanya karena Bernafsu untuk Mencalonkan diri menjadi Gubernur atau Wakil Gubernur Riau.
Ketua KNPI Riau Sentil Bupati Rohul, Larshen Yunus: “Informasinya Berbulan-Bulan di Jakarta, Bernafsu Ambil Tiket Nyalon Gubri”
Bagi Aktivis Anti Korupsi itu, Terhadap Informasi tersebut, Pihaknya Langsung bergegas menuju Jakarta, memastikan Kebenaran atas Informasi keberadaan Bupati Rohul H Sukiman. Menurutnya, sangat disayangkan kalau memang hal itu benar.
“Dulu ketika Pilkada Rohul, H Sukiman sangat bersemangat! setelah dapat nikmatnya, mantan Prajurit TNI AD itu malah Spele dan ingin cari yang lebih besar lagi. Wallahuallam Bissawablah, memang sifat manusia!” ujar Larshen Yunus.
Ketua DPD KNPI Provinsi Riau itu tegaskan, bahwa pihaknya segera bersikap! menindaklanjuti Laporan Pengaduan dari Masyarakat. Kalau memang benar bapak H Sukiman sudah jarang Ngantor tapi tetap Nerima Gaji dan Tunjangan sebagai Bupati, maka sudah Terpenuhilah Unsur Perbuatan Melawan Hukum, Jatuhkan Tindak Pidana Korupsi.
Ketua KNPI Riau Larshen Yunus jelaskan, bahwa Aparat Penegak Hukum (APH) baik itu KPK, Kejaksaan maupun Kepolisian harus bertindak, sesuai dengan Model Kasus seperti ini.
“Kalau memang benar informasi tersebut, maka mau tak mau Gelombang Perlawanan Masyarakat harus dihadapi Bupati Rohul H Sukiman, prinsipnya Satyam Eva Jayate! Kebenaran Pasti Menang” tutur Larshen Yunus, Sabtu Malam (6/7/2024) seraya mengakhiri pernyataan persnya. (*)
