KAMPAR– Dalam beberapa Pekan ini, Warung Tuak Milik Bang Malau, yang berlokasi di Jalan Kijang Putih, Dusun IV Karya Damai, Desa Karya Indah, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar mulai menjadi Perhatian bersama.
Warung Tuak yang berdiri diatas Ruko Tak Bertingkat itu membuat Heboh beberapa kalangan masyarakat, khususnya bagi Kelompok Sumbu Pendek, yang informasinya di Provokatori oleh seorang yang mengaku Ustadz asal Negara seberang Malaysia.
Kabar tak sedap itu justru menjadi Harum, ketika Para Pelanggan di Warung Tuak Milik bang Malau semakin Ramai berdatangan, kendati silih berganti hadirnya Pihak Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol) PP Kabupaten Kampar.
Masyarakat setempat yang resah akan kehadiran Satpol PP itu lantas menyimpulkan, bahwa kehadiran mereka hanya karena adanya permintaan dari Para Kelompok Sumbu Pendek, yang di Provokatori oleh Warga Asing asal Negara Malaysia yang katanya sudah merubah Status Kewarganegaraannya.
Dimintai Komentarnya, Tokoh Masyarakat Setempat yang juga merupakan Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Tingkat I, Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Provinsi Riau katakan, bahwa Peristiwa itu benar-benar telah membuatnya Tertawa dan Prihatin.
Karena, menurut Ketua DPD KNPI Provinsi Riau itu, Anggaran Daerah yang berbentuk biaya Operasional habis percuma terkuras akibat ketidakfahaman dari pihak Satpol PP Kabupaten Kampar.
“Semestinya Permasalahan tersebut harus difahami lebih detail lagi. Jangan Asbun, Asal Bunyi!!! Kalau mau Jujur, Tertibkan saja Warung Tuak, Tempat Karaoke dan Lokasi Galian C di 21 Kecamatan se-Kabupaten Kampar ini. Kalau mau tegak lurus, ya harus merata, jangan hanya karena tekanan dari sekolompok pihak yang mengklaim telah mewakili seluruh Masyarakat, Pemerintah terkesan mau didikte. Periksa dulu mereka itu! Mereka dari Kelompok mana? sudah apa Kontribusinya buat Desa ini? Apakah Usahanya itu sudah ada Izin, kabarnya Warga Asing itu bukan Usaha Sekolah! Ntar mau kami telusuri dulu Legalitas usaha si Provokator itu. Dijualnya, Kita Beli” tegas Larshen Yunus.
Ketua KNPI Provinsi Riau kembali mengingatkan, bahwa keberadaan Warung Tuak Milik Bang Malau tentunya penuh dengan Plus Minus, Pro dan Kontra itu biasa terjadi, tinggal bagaimana kita memahaminya.
Ketua KNPI Riau Apresiasi Kehadiran Warung Tuak Bang Malau, Larshen Yunus: “Tempat Berkumpulnya Sesama Anak Bangsa, Minum Tuak Sambil Bernyanyi Riang Gembira”
“Pada kesempatan tersebut, Kami juga selaku Kuasa Pendamping Hukum dari Klien yang bernama bang Malau ingin menjelaskan duduk perkaranya. Bahwa ternyata dapat disimpulkan, Asal muasal dari Keributan ini bersumber dari Warga Asing yang membungkus dirinya seperti Ulama, padahal justru membuat Gaduh antar sesama Masyarakat!” ujar Larshen Yunus.
Terakhir, Ketua KNPI Provinsi Riau itu mengajak semua pihak untuk selalu Berkhidmat, Cerdas dalam memahami sesuatu hal. Jangan mudah di Provokasi. Walau bagaimanapun, Warung Tuak itu sudah menjadi Wadah berkumpulnya Para Seniman Suara. Tempat yang pas dalam Merawat Tali Silaturrahim, setelah seharian penat bekerja dan lain-lain.
“Ayo Bapak Ibu Masyarakat Kabupaten Kampar! Bersatulah!!! Jangan Tipis Telinga. Berfikirlah yang sehat, semuanya harus diselesaikan dengan penuh Arif dan Bijaksana. Kalau mau tak bersuara, tinggal saja di tengah hutan rimba. Sudah tahu itu Warung Tuak, berarti Paket Hiburan sudah Lengkap, sepanjang tidak memenuhi Unsur Perbuatan Melawan Hukum” akhir Ketua KNPI Riau Larshen Yunus, seraya Meneteskan air matanya, Jum’at (27/9/2024). ***