Rambah Samo,(Media Geser)- Kejadian penggalian penyaluran pipa pralon land aplikasi Pabrik Kelapa Sawit PT Sumatra Karya Agro ( PKS PT SKA) di Desa Sei Kuning Kecamatan Rambah Samo Kabupaten Rokan Hulu -Riau, kamis (12/09) dengan beramai-ramai masyarakat datang marah dan menolak untuk melancarkan aksinya dengan menarik pipa pralon di lahan warga.
Kemarahan masyarakat Sei kuning itu dikarenakan sudah mencemari lingkungan karena dekatnya pemukiman masyarakat dengan mencium Bauk racun limbah.
Awalnya, sejumlah masyarakat mengetahui dari niat pihak PKS PT SKA membawa pipa untuk memasang penyaluran limbah dengan menggali jalan dengan menanam nya di areal pemukiman masyarakat Sei Kuning.
Dengan mengetahui kejadian tersebut membuat masyarakat spontan berang dengan beramai ramai menolak pemasangan pipa itu.
Masyarakat Sei Kuning pun bergotong royong membongkar galian yang sempat ditanam dan mengangkat pipa saluran limbah milik PKS PT SKA.
“Kami mengharamkan pemasangan penyaluran pipa limbah PKS PT SKA yang bersentuhan dengan lahan masyarakat Sei Kuning ini,” Kesalnya warga berinisial Id dengan marah.
Dikatakan Id kepada Media Geser bahwa pihak PKS PT SKA sering merayu dan mengiming – imingi warga yang memiliki tanah di pemukiman masyarakat tersebut agar bersedia memasang penyaluran pipa limbah sehingga terjadi.
“Warga yang memiliki lahan itu tergoda sehingga pasrah dan menurut untuk dipasang penyaluran pipa limbah, tapi tidak tau bahwa efeknya besar bagi masyarakat Sei Kuning yang dicemari racun limbah yang aroma racun,” katanya.
Diceritakanya lagi, kejadian Minggu (08/09) kemarin masyarakat juga sudah resah dengan limbah milik PKS PT SKA yang berdampak sangat fatal sehingga terjadi mencemari sungai Siabu Tonang dengan banyaknya ikan mati dan juga tempat pemandian dan penyucian warga merasa tidak sedap.
Kepala Desa Sei Kuning, Abdul Halik juga merasa kesal dan kecewa dengan perlakuan pihak perusahaan PKS PT SKA yang melakukan penggalian dan penanaman penyaluran pipa limbah di lahan masyarakat tersebut yang berani melawan pemerintah Desa Sei Kuning.
“Padahal sudah kita larang berkali kali kepada pihak perusahaan tapi tetap membandel untuk melakukan aksi menggali penyaluran pipa limbah itu. Setelah masyarakat tau dengan tingkah aksi mereka, sudah berusaha saya menelpon pihak perusahaan tapi tidak direspon, sehingga beginilah kejadiannya,” pungkasnya Kades Abdul Halik kecewa.
Disamping itu, salah seorang Tokoh Masyarakat Desa Sei Kuning mengungkapkan dengan berdirinya Pabrik Kelapa Sawit PT Sumatra Karya Agro ini Bukan membawa Berkah kepada masyarakat Desa Sei Kuning, melainkan malah membawa Mala petaka.
“Kita sangat berharap kepada Pemerintah Rokan Hulu dan Pemerintah Propinsi Riau yang terkait di bidangnya agar menutup Pabrik Kelapa Sawit PT Sumatra Karya Agro itu dengan secepatnya agar tidak ada permusuhan ditengah-tengah masyarakat sehingga tercapai dan tercipta aman dan Damai,” harapnya.
Laporan: M Haris.