Sinkronisasi Percatatan Penurunan Stunting,Kepala Bappeda Rohul Buka Rakor Penyusunan Master Analisa Situasi

oleh -86 views
oleh

Rokan hulu (Media Geser) – Untuk menyatukan komitmen dan keselarasan antar OPD dyaalam rangka Percepatan Penurunan Stunting, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rokan Hulu (Rohul)

melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Rohul menggelar Rapat Koordinasi Teknis Penyusunan Master Analisa Situasi (Ansit) Aksi 1 Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting,

Rakor Aksi 1 Penyusunan Master Ansit ini dibuka Bupati Rohul H. Sukiman melalui Kepala Bappeda Rohul Drs Yusmar M.Si, di Aula Bappeda Rohul, Senin (7/3/2022).

Turut mendampingi Kabid Perencanaan Pembangunan Sosial Budaya dan Pemerintahan Bappeda Rohul Febri Ferika, Kabid PIKP Diskominfo Rohul H. Erwan SP M.Agric serta Kepala Bidang dari OPD terkait.

Kepala Bappeda Rohul Drs Yusmar M.Si kepada Media Center Diskominfo Rohul, Senin (7/3/2022) mengatakan tujuan Rakor ini bertujuan untuk penguatan koordinasi dan sinkronisasi antar OPD agar bisa mengidentifikasi sebaran prevalensi stunting di wilayah Rohul.

Karena, sesuai dengan regulasi yang baru Perpres Nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting. Yang sebelumnya ada OPD yang tidak terlibat, sesuai regulasi baru ada penambahan OPD dan cakupan indikator penanganan stunting.

“Karena terjadinya perubahan regulasi, ada beberapa OPD yang tidak terlibat sebelumnya sekarang menjadi terlibat serta ada penambahan indikator dalam penanganan stunting diikuti dengan tahapan-tahapan,” ujarnya

“Sehingga perencanaan dan pelaksanaan ini yang mau kita bulatkan atau kita sepakati bersama. Kemudian dari kesamaan komitmen dan kebersamaan di Tim itu sendiri,” tambah Yusmar

Eks Kadis Kominfo Rohul ini menambahkan, tahapan pertama Konvergensi percepatan penurunan stunting adalah mengidentifikasi sebaran stunting. Sehingga perlunya diidentifikasi dan diinventarisir oleh Tim apa penyebabnya stunting di desa tersebut.

“Sebenarnya di Kabupaten Rohul, untuk mengidentifikasi sebaran stunting di desa itu apa yang menyebabkan stunting, apakah karena gizi buruk, ukuran badan atau makanan. Sehingga ini yang perlu diinventarisir dulu, sehingga penanganannya nanti akan lebih tepat,” harap Yusmar

“Adanya konvergensi ini untuk menginventarisir dari setiap desa itu apa permasalahan-permasalahan yang urgen, sehingga penanganannya lebih terfokus, karena setiap desa itu berbeda-beda persoalan yang terjadi, ini yang perlu kita buatkan dan perkuatkan, misalnya masalah kesehatan, pendidikan dan lainnya, apabila itu sudah dapat baru ada tindak lanjut berikutnya,” jelas Yusmar

Oleh karena itu, dikatakan Yusmar pentingnya kolaborasi dan kebersamaan antar OPD terkait dalam percepatan penurunan prevalensi stunting. Apalagi sekarang sesuai dengan regulasi baru, Tim nya juga baru dibawah koordinasi BKKBN Pusat.

Tahun lalu Rohul terbaik 3 di Riau dalam penanganan Stunting, Yusmar mengaku kedepannya dalam penanganan stunting di Rohul melakukan inovasi-inovasi baru sehingga ada perbedaan perlakukan dari Pemda dalam rangka penanganan stunting dibanding daerah lain.

“Ini nanti yang akan kita kembang dengan Tim untuk membuat inovasi baru dalam penanganan stunting 2022, tentunya berbeda dengan daerah lainnya di Riau,” pungkasnya

Sementara itu, Kepala Bidang Perencanaan Pembangunan Sosial Budaya dan Pemerintahan Bappeda Rohul Febri Ferika mengatakan tujuan dari Penyusunan Master Analisa Situasi dari Aksi 1 ini untuk menyatukan komitmen antar OPD terkait bertambahnya cakupan indikator dari 22 cakupan menjadi 64 cakupan indikator dalam rangka konvergensi percepatan penanganan stunting.

“Jadi dari cakupan itu ada penambahan tugas fungsi OPD dalam penanganan Stunting, salah satunya tidak bebas buang air sembarangan dan PAUD HI, banyak yang harus dilakukan intervensi serta kedepannya akan dilakukan Bimtek cara pengisian 64 indikator tersebut,” jelas Febri

Dijelaskan Febri, Rakor teknis Penyusunan Master Ansit dalam pelaksanaan Aksi 1 Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting ini berdasarkan basis data. Rapat hari ini merupakan langkah yang sangat menentukan, karena Aksi 1 Analisis Situasi akan menjadi bahan penting untuk memasuki Aksi 2 terkait progra.

(m.haris)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.