INHU (Media Geser) – PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Rengat, PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Proyek Kelistrikan (UP2K) Riau bersama Pemkab Inhu menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) lewat video conference, Senin (7/3).
Rakor tersebut dihadiri oleh Manajer PLN UP3 Rengat, Beny Indra Praja, Manajer PLN UP2K Riau, Yanuar, Sekdakab Inhu yang diwakili Kabag SDA dan Ekonomi Setdakab Inhu Bakri serta perwakilan dari Bappeda Inhu.
Rapat ini merupakan bentuk sinergi antara PLN dengan Pemda.
Dimana, Rakor tersebut bertujuan untuk mensinkronkan Rasio Desa/Dusun, Rasio Elektrifikasi (RE) dan koordinasi Road Map Pembangunan Jaringan Listrik Dusun yang dilaksanakan oleh PLN.
Pada kesempatan ini, Manager PLN UP3 Rengat, Beny Indra Praja menjelaskan, bahwa wilayah pelayanan PLN UP3 Rengat meliputi 3 kabupaten yaitu Kabupaten Inhu, Indragiri Hilir dan Kuantan Singingi.
Kantor PLN UP3 Rengat terdapat 5 Unit Layanan Pelanggan (ULP). Dimana, untuk Kabupaten Inhu dilayani oleh ULP Rengat Kota dan ULP Airmolek.
“Untuk kapasitas daya listrik sendiri di Kabupaten Inhu saat ini pada posisi aman. Yaitu disupplai dari Sistem Interkoneksi Sumatera melalui Gardu Induk (GI) Rengat dan diperkuat 2 Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas atau PLTMG, yang berada di Kecamatan Siberida dan Kecamtan Lirik.
Namun dari sisi pola konsumsi listrik masyarakat masih tergolong rendah yaitu dengan jam nyala rata-rata 120 JN perbulan,” terang Beny.
Beny menuturkan, saat ini PLN sedang mensosialisasikan dan juga meminta dukungan Pemda untuk ikut mensukseskan Program Electricfying Lifestyle.
Seperti program pemerintah terkait penggunaan kompor induksi listrik sebagai konversi dari kompor LPG, penggunaan motor listrik di era Electric Vehicle (EV) generasi.
“Dalam proses pembangunan infrastruktur kelistrikan di Kabupaten Indragiri Hulu, PLN meminta dukungan ke Pemda terkait didalam kemudahan perizinan.
Yang mana, didalam percepatan pembangunan infrastruktur tenaga listrik tentunya akan dirasakan manfaatnya juga oleh masyarakat dan Pemda setempat,” kata Beny menjelaskan.
Sementara itu, Kabag SDA dan Ekonomi Setdakab Inhu Bakri dalam sambutannya mengharapkan support percepatan dan dukungan PLN dalam melistriki dusun yang belum berlistrik diwilayah Kabupaten Inhu.
“Kami sangat berharap dukungan dan support PLN dalam melistriki daerah yang belum dialiri listrik. Dusun tersebut yang antara lain, Dusun Sungai Arang da Kepayang Sari serta beberapa dusun lainnya.
Selain itu juga kita berharap agar adanya perbaikan tiang portal yang terkena abrasi di daerah Pulau Gajah,” ujar Bakri.
“Dalam koordinasi pengurusan perizinan dalam pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan di Kabupaten Inhu, Pemda juga siap berkolaborasi dan mensupport PLN demi percepatan melistriki dusun dan proyek ketenagalistrikan lainnya.
Karena Listrik saat ini sudah bergeser menjadi kebutuhan pokok. Sehingga keberadaannya sangat dinanti-nanti oleh masyarakat yang belum berlistrik,” kata Bakri menambahkan.
Dalam dari pada itu, Manajer PLN UP2K Riau Yanuar menyampaikan, bahwa secara keseluruhan wilayah pengusahaan di pulau Sumatera dan Kalimantan masih terdapat 4 provinsi di Kalimantan yang Rasio Desa Rerlistrik pada posisi lebih kurang 90 persen.
“Fokus kelistrikan memang dilaksanakan untuk melistriki desa yang belum berlistrik terlebih dahulu. Setelah desa akan dilanjutkan untuk melistriki dusun,” ujarnya.
Sedangkan di Provinsi Riau, PLN telah membangun infrastruktur kelistrikan Riau untuk desa/dusun Jaringan Tegangan Menengah (JTM) sepanjang 3.117 KMS.
Jaringan Tegangan Rendah (JTR) sepanjang 2.612 KMS, Gardu Distribusi sebanyak 954 buah sejak tahun 2014 lalu.
Hal itu merupakan capaian yang sangat besar dalam mendukung Program Listrik Masuk Desa (PLMD).
“Khusus di Kabupaten Indragiri Hulu, Rasio Desa Kabupaten Inhu telah mencapai 100 persen sejak tahun 2019. Sedangkan Rasio Elektrifikasi PLN saat ini adalah 89,75 persen.
Namun memang untuk dusun masih belum seluruhnya tercover terlistriki 100 persen. Ditambah lagi kendala kondisi finansial ditengah pandemi. Kita mencatat terdapat 23 dusun yang belum berlistrik,” terang Yanuar.
Sesuai dengan Road Map Pembangunan Listrik Dusun, sambung Yanuar, direncanakan terselesaikan bertahap sampai pada tahun 2025.
Untuk itu, PLN meminta data final detail dusun yang belum berlistrik di Kabupaten Inhu kepada Bappeda Inhu agar data tersebut dapat disinkronkan dengan Road Map kelistrikan PLN.
Dalam diskusi yang berlangsung, PLN sangat mengapresiasi kolaborasi PLN dan Pemda selama ini. Percepatan telah dilakukan dengan baik dalam merealisasikan 100 perseb Desa Berlistrik pada tahun 2019.
Kemudian untuk tahap berikutnya PLN tetap meminta dukungan Pemda dalam mewujudkan Rencana 100 persen Dusun Berlistrik yang dilakukan bertahap sampai pada tahun 2025 mendatang.
(yuz)