INHU,(Media Geser) – Pemkab Inhu memperingati Kota Rengat Bersejarah 5 Januari. Peringatan peristiwa Kota Rengat Berdarah itu dilaksanakan upacara yang digelar dihalaman rumah dinas Bupati Inhu, Rabu (5/1).
Upacara dipimpin Bupati Inhu Rezita Meylani Yopi SE dan dihadiri unsur Forkopimda Inhu, Kepala OPD, Camat Rengat, Pramuka Inhu dan keluarga besar Alm Bupati Tulus.
Yang mana, Alm Bupati Tulus, Bupati Inhu perrama yang gugur ditembak oleh tentara kolonial hindia belanda pada agresi kedua tanggal 5 Januari 1949 silam.
Bupati Tulus merupakan saksi berdarah dalam mempertahankan Bumi Melayu Kota Rengat yang pada masa itu dijajah oleh Belanda.
Peristiwa Rengat Bersejarah merupakan peristiwa bersejarah yang diperingati di Kabupaten Inhu setiap tahunnya.
Dmana, pada hari Rabu 5 Januari 1949 silam terjadi peristiwa berdarah diluar perikemanusiaan. Dimana, ada hari itu terjadi banjir darah dan air mata di Kota Rengat.
Hari itu merupakan hari pembantaian, lebih dari 2000 orang penduduk Kota Rengat gugur oleh tentara Belanda.
Alasan Belanda memporak porandakan Kota Rengat karena Belanda menilai bahwa Kota Rengat merupakan pusat kekuatan militer wilayah Riau bagian selatan. Selain itu, Kota Rengat juga merupakan pintu gerbang pemasaran hasil produksi seperti Pertanian, Perkebunan, Hasil Hutan dan Pertambangan.
Dalam peristiwa tersebut Belanda mengerahkan puluhan pesawat tempur untuk membom Kota Rengat.
Kolonial Belanda juga menerjunkan pasukan payung dipinggir barat Kota Rengat (pinggiran jalan di Kelurahan Sekip Hulu dan Sekip Hilir sekarang-red).
Secara biadab tentara hindia Belanda membantai dan menganiaya penduduk serta para pejuang di Kota Rengat dengan kejam dan tidak berperikemanusiaan.
Bupati Tulus yang pada saat itu menjabat Bupati Kabupaten Inhu turut menjadi korban oleh tantara Belanda.
Upacara peringatan hari bersejarah Kota Rengat tahun 2022 sendiri berlangsung khidmat dengan menerapkan protokol kesehatan. Pada kesempatan itu juga dilakukan penaburan bunga di pinggiran Sungai Indragiri. (yuz)