INHU,(Media Geser) – Warga Kabupaten Inhu, Riau dalam hal ini etnis Melayu Indragiri menolak keras relokasi warga Rempang Galang Batam Provinsi Kepulauan Riau oleh pemerintah pusat.
Pernyataan sikap itu disampaikan Tokoh Pemuda Melayu Indragiri disampaikan dihalaman kantor DPRD Inhu, Selasa (20/9) sembari membentangkan spanduk.
Koordinator aksi, Syafari alias Pak Cik Cok kepada awak media usai aksi mengatakan, pihaknya selaku Tokoh Pemuda Melayu Indragiri mengecam pemerintah yang ingin menggusur warga melayu tempatan tanah (kampung) mereka yang telah dihuni selama puluhan bahkan ratusan tahun.
“Kami Bangse Melayu Indragiri dengan ini menolak relokasi Rempang Galang Kepulauan Riau oleh pemerintah yang tidak merawat dan memperkuat kembali sifat-sifat dasar bangsa kita yang saling toleran, saling menghormati, gotong-royong, musyawarah dan mufakat,” tegasnya.
Dikatakannya, bahwa Etnis Melayu Indragiri menolak relokasi warga Rempang Galang Kepulauan Riau oleh pemerintah pusat tanpa
Menguatkan falsafah Bhineka Tunggal Ika.
Bahwa berdasarkan pada kesadaran asal usul bangsa Indonesia, yang berasal dari berbagai RAS Dunia dan berevolusi menjadi suku-suku yang membentuk bangsa Indonesia, salah-satunya Etnis (Suku) Melayu.
Ada sedikit pantun yang disampaikannya, yakni “Tanah Melayu Tanah Bertahta, Tanah Sejarah Berdirinya NKRI”.
“Bahasa Melayu Bahasa Nusantara Yang Dijunjung Tinggi Sebagai Bahasa Persatuan Bahasa Indonesia”.
“Selasih dan Temu Disukat-sukat,
Nak Relokasi Harap Temu dan Mufakat”.
“Kolam Loyang Yang Jadi Sebutan,
Tempat Bersiram Raja Junjungan”
“Setelah Raja Mandi Bersiram,
Dinobatkan Ia Menjadi Raja.
“Bertahtalah Raja Narasinga,
Bersambung Putri Dang Purnama”
“Begitulah kisah negeri kami. Kisah Kerajaan Indragiri,” tegasnya. (yuz)