INHU,(Media Geser) – Kendati diduga beberapa kali membuang limbah B3 ke anak sungai.Limlam, managemen PT Kharisma Agro Sejahtera (KAS) yang beroperasi di Desa Batu Papan, Kecamatan Batang Cenaku, Kabupaten Inhu, Riau sampai kini tidak tersentuh hukum di negeri ini.
Kuat dugaan, pembuangan limbah Berat Berbahaya dan Beracun (B3) disengaja itu tidak kunjung ditindak Aparat Penegak Hukum (APH).
Bahkan, dalam kurun waktu empat bulan terakhir, PT KAS telah dua kali kedapatan membuang limbah ke aliran Sungai Lang Lam yang bermuarake Sungai Cenaku.
Berdasarkan informasi yang diterima wartawan, pencemaran lingkungan oleh limbah Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PT KAS tersebut, sudah seringkali terjadi, dan terakhir pada 16 Agustus 2022 lalum
Sejak pabrik beroperasi, aliran Sungai Cenaku sudah tercemar, dan tidak memungkinkan lagi untuk dijadikan sumber air bersih oleh masyarakat,” ujar salah seorang warga kepada wartawan Senin (30/8).
Bahkan sebutnya, dalam kurun waktu empat bulan terakhir ini, PT KAS sudah dua kali kedapatan membuang limbah ke aliran sungai, yaitu pada bulan Mei hingga 16 Agustus 2022.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Inhu, Ori Hanang Wibisono, mengaku telah turun ke lokasi pencemaran guna mengambil sampel air.
“Begitu ada laporan, kami langsung turun kelapangan guna melakukan pengambilan sampel, dan saat ini sedang dianalisa di laboratorium Pekanbaru,” kata dia.
Ketika dikonfirmasi terkait kejadian yang sama pada Mei lalu, DLH Inhu mengaku telah melayangkan surat teguran pertama pada managemen PT KAS.
“Terkait kejadian bulan Mei, sudah kita layangkan surat teguran pertama, tepatnya pada 8 Agustus 2022 lalu, untuk dilakukan perbaikan pengolahan Instalasi Pengolahana Air Limbah (IPAL),” tegasnya.
Sebagai mana diberitakan sebelumnya, dugaan pencemaran aliran Sungai Cenaku cenaku tersebut terjadi sehari sebelum perayaan HUT ke-77 Republik Indonesia.
Pembuangan limbah ke aliran sungai Cenaku itu, tentu sangat berdampak pada masyarakat setempat terutama yang berdomisili disepanjang aliran sungai. Masyarakat kehilangan sumber air bersih, terutama untuk kebutuhan mencuci dan mandi. (yuz)