Pemerintah Stop Eksport CPO, Petani Sawit di Inhu Menjerit

oleh -506 views
Hatta Munir

INHU,(Media Geser)  – Adalah Hatta Munir (71) salah seorang petani kelapa sawit yang berdomisili di Airmolek, Kecamatan Pasir Penyu, Kabupaten Inhu, Riau yang ikut merasakan dampak pelarangan eksport Cruide Palm Oil (CPO) oleh pemerintah pusat.

“Sudah banyak pergantian presiden di negeri ini tapi yang paling parah presiden yang dijabat jokowi. Akibat pelarangan eksport CPO, yang bertujuan untuk memenuhi minyak goreng dalam negeri ternyata harga minyak goreng dipasaran tetap saja mahal,” kata Hatta Munir, Selasa (17/5).

Hatta menuturkan, bahwa jutaan petani kelapa sawit kesal dengan adanya keputusan pelarangan eksport CPO tersebut.

Sebab, telah berimbas kepada pendapatan dari penghasilan petani sawit. Bahkan, berimbas juga kepada perekonomian pasar.

“Banyak pedagang mengeluh karena barang dagangannya tidak laku sehingga penjualan mereka merosot tajam,” tegasnya.

Dikatakannya, bahwa presiden jokowi telah membuat keputusan konyol tanpa berpikir akan terjadi gejolak ditengah-tengah masyarakat.

“Kita berharap kepada presiden jokowi, sebagai bapak rakyat untuk mencabut keputusan eksport CPO. Hal itu demi memulihkan kembali perekonomian rakyat. Jangan dibiarkan terus rakyat mu menderita pak jokowi. Dan ingat pak jokowi sebentar lagi tahun ajaran baru. Anak-anak petani mau melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi. Jangan kecewakan rakyatmu,” pungkas Hatta.

Terkhir, diujung teleponnya, Hatta Munir menegaskan, bahwa sebagai petani kelapa sawit pihaknya telah merugi hampir satu bulan terakhir ini atau tepatnya sejak 23 April hingga 13 Mei 2022. Dengan diturunkan harga sawit dirinya telah merugi hampir ratusan juta rupiah. (yuz)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.