PEKANBARU,(Media Geser) – Sejak awal kedatangannya ke Riau sebagai Kapolda Irjen Mohammad Iqbal sudah dikenal sebagai sosok yang dekat dengan semua kalangan, termasuk kalangan mahasiswa.
Dalam beberapa kesempatan, Irjen Iqbal menggelar kegiatan temu ramah dan silaturahmi dengan para mahasiswa di Riau.
Pada Kamis (3/2/2022) ini, Kapolda Riau Irjen Iqbal menghadiri acara pelantikan BEM Universitas Riau (UNRI), bertempat di aula lantai 4 gedung rektorat perguruan tinggi negeri itu.
Pada kegiatan mengambil tema ‘Riau Bangkit Wujudkan Riau Berdaya Saing di Era Society 5.0’ ini Irjen Iqbal tidak sungkan untuk berinteraksi dengan para mahasiswa. Jenderal polisi bintang dua ini ini juga tersedia menjawab sejumlah pertanyaan dari mahasiswa yang ditujukan kepadanya.
Mulai dari masalah narkoba, pelecehan seksual, demonstrasi, prostitusi, kemacetan lalu lintas, tindak kriminalitas, dan Karhutla.
Disebutkan Irjen Iqbal yang merupakan mantan Kadiv Humas Polri ini, Polda Riau pada dasarnya adalah salah satu variabel penting untuk memajukan pembangunan nasional di Provinsi Riau.
“Tugas pokok kami menjamin keamanan dan ketertiban masyarakat serta memberikan pelayanan pengayoman kepada masyarakat,” ucapnya.
“Kami harus bisa menjamin keamanan kegiatan dan aktivitas di masyarakat, termasuk belajar mengajar seluruh adik-adik mahasiswa,” imbuhnya.
Menyoal masalah tindak kriminalitas, Irjen Iqbal menyatakan, dirinya sudah memerintahkan seluruh jajaran Kapolres agar melaksanakan patroli. Ini bertujuan untuk mengantisipasi para pelaku kejahatan menjalankan aksinya, karena hadirnya petugas kepolisian yang berada di mana saja.
Kemudian soal Karhutla. Irjen Iqbal mengaku, masalah yang satu ini menjadi prioritas jajarannya untuk ditangani dan diatasi.
Masuk ke masalah narkoba, Kapolda Riau menjelaskan, polisi akan bekerja maksimal dalam menanggulangi dan memberantas peredaran gelap narkoba.
Khususnya di daerah perairan, yang menjadi pintu masuknya narkoba ke Bumi Lancang Kuning.
“Masyarakat nelayan harus kita kuatkan. Kita akan buatkan program untuk para nelayan. Penguatan masyarakat menjadi variabel penting terhadap peredaran narkoba,” ucap Irjen Iqbal.
Lanjut ke masalah kasus pelecehan seksual. Diungkapkan jebolan Akpol 1991 ini, pihaknya tidak akan tinggal diam jika terjadi kasus tersebut.
Karena ditegaskannya, tidak ada kata negosiasi bagi pelaku kejahatan pelecehan seksual. Jika terjadi, maka polisi akan langsung mengambil langkah penyelidikan.
Masuk ke pembahasan demonstrasi. Menurut Kapolda Riau, kegiatan yang juga dikenal dengan unjuk rasa ini, diatur pelaksanaannya dalam Undang-undang.
Penyampaian pendapat di muka umum diperbolehkan, asal tidak bermuatan konten memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.
“Polri hadir ditengah-tengah peserta demo sebagai pengamanan, agar tidak terjadi anarkis. Saya terus menekankan, bahwa polisi diberikan 10 kali lipat kesabaran dalam pelaksanaan tugas,” bebernya.
Lalu terkait kemacetan yang terjadi di sejumlah ruas jalan, Kapolda Riau berjanji akan menyelesaikannya. Dengan melakukan pembenahan bersama-sama.
Terakhir terkait prostitusi. Irjen Iqbal secara tegas memerintahkan anggotanya untuk menutup tempat-tempat yang terindikasi prostitusi.
“Saya perintahkan Dirreskrimum untuk menutup prostitusi yang marak di Kota Pekanbaru,” pungkasnya.
Dalam kunjungannya ini, Kapolda Riau didampingi oleh sejumlah pejabat utama. Kehadirannya disambut langsung Rektor UNRI Aras Mulyadi dan jajaran. Termasuk Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa BEM UNRI.
(m.haris manurung)