PEKANBARU,(Media Geser) — Guna memastikan isi pemberitaan dari media online www.riautribune.com, awak media langsung menghubungi Pontas Napitupulu, selaku Tokoh Masyarakat Riau yang menjadi narasumber terkait polemik yang terjadi antara Aktivis Anti Korupsi Larshen Yunus dengan para Kelompok “Botak Gaduh Keliru”.
Awak media langsung mempertanyakan dengan menghubungi nomor Pontas Napitupulu, yang pada akhirnya mempertegas, bahwa Tokoh Masyarakat Riau itu tak pernah mengatakan Larshen Yunus bersalah, melainkan justru media itu yang memplintir.
“Jujur, saya tak tau permasalahan yang terjadi, saya tak pernah katakan Aktivis Anti Korupsi Larshen Yunus bersalah. Media itu yang memplintir, saya tak suka dibuat seperti ini” kesal Pontas Napitupulu.
Terpisah, Aktivis Larshen Yunus katakan, bahwa sampai saat ini pihaknya hanya bisa Tersenyum seraya Meneteskan Air Mata.
“Saat ini yang terus kami lakukan hanya Konsentrasi terkait Laporan dugaan kasus Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada Proyek Belanja Publikasi di Pemprov Riau sebesar lebih kurang 22 Milyar dari APBD T.A: 2020 dan upaya menolak Pergubri nomor 19 tahun 2021 tentang Pers. Biarkan saja Para Badut itu bermain. Kami tau persis, bahwa mereka sedang bermain opini!” ungkap Larshen Yunus, Senin (17/1/2022).
Hingga berita ini dimuat, Ketua GAMARI itu lagi-lagi menegaskan, bahwa saat ini pihaknya sedang dibawa keranah yang Ngawur, untuk memecah Konsentrasi Publik terkait setiap Laporan Tipikor yang telah masuk di meja Aparat Penegak Hukum (APH).
“Ibarat maling atau perampok! Kalau kerjaannya diganggu, pasti mereka risih. Segala cara dilakukan. Semuanya karena ulah “si Botak dan si Gondrong” yang khawatir dan cemas, apabila kasus Tipikor itu dilanjutkan! bisa-bisa harta dari uang haram yang dikumpulkan selama ini habis percuma” tutup Alumni Sospol Universitas Riau itu. (*)