PEKANBARU,(Media Geser) — Baru-baru ini Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hadir dan memeriksa beberapa ASN Pemprov Riau, satu diantaranya mantan Pegawai Setwan DPRD Provinsi Riau, H Jonli S.Sos M.Si
Dalam perbincangannya dengan media, Jonli mengaku bahwa terkait materi pemeriksaan, sepenuhnya diserahkannya kepada pihak penyidik.
“Terkait dengan materi pemeriksaan, saya tak mau jawab, tanyakan sama penyidiknya. Saya hanya pastikan, bahwa H Suparman S.Sos M.Si justru berniat baik. Sebagai Anggota DPRD Provinsi Riau pada saat itu, malahan Pak Parman yang Nasehatin saya, agar hati-hati menggunakan uang APBD” ungkap Jonli, yang saat ini menjabat sebagai Kadisnakertrans Provinsi Riau.
Berkali-kali Jonli juga katakan, bahwa Suparman pada saat itu niatnya baik. Bahkan dalam beberapa kesempatan, justru Suparman yang mewanti-wanti agar segala pembicaraan jangan menyinggung masalah uang.
“Saya ingat betul, bahwa sekitar bulan September 2014 yang lalu, saya berketepatan untuk menunaikan ibadah Haji. Saya juga sempat mengingatkan, agar para pegawai di Setwan hati-hati dalam menggunakan uang APBD, jangan sampai terjerat masalah hukum. Pada saat itu yang ada didalam benak saya, hanya ibadah…ibadah…ibadah. Saya tekadkan untuk serius ibadah Haji” tutur pria yang dikenal pelit senyum itu.
Hingga berita ini diterbitkan, misteri terkait kasus uang ketok palu APBD Provinsi Riau 2014 maupun Rancangan APBD tahun 2015 semakin lama akan terbongkar. Sesiapa yang terlibat dan menikmati aliran uang haram itu wajib bertanggung jawab. KPK wajib bertanggung jawab, sesuai dengan semangat Supremasi Hukum di negeri ini.
Terpisah, bertempat di Restoran Hotel Premier Pekanbaru, hari ini, Kamis (28/10/2021) Ketua Presidium Pusat (PP) Gabungan Aksi Mahasiswa Alumni Riau (GAMARI) ikut berkomentar.
Menurut Aktivis Larshen Yunus, bahwa pengakuan dari H Jonli S.Sos M.Si dapat dijadikan tambahan memperkuat Novum baru. Bagi KPK, Jonli adalah salah satu saksi yang dapat membongkar tabir misteri kasus tersebut.
“Kami sangat berharap, agar siapa saja yang dijadikan saksi dan telah usai diperiksa berkenan memberikan tanggapannya. Sampaikan kepada kami. Katakan benar, kalau itu benar dan katakan itu salah, kalau memang benar salah. Kasihan sama orang yang justru di Zholimi. Niatnya baik, tapi justru jadi Korban atas kasus ini. Sementara orang-orang yang sudah jelas menerima Aliran Uang Haram itu, masih bebas berkeliaran” ungkap Aktivis Larshen Yunus, dengan nada kecewa.
Ketua PP GAMARI itu juga katakan, bahwa pihaknya akan selalu ikhtiar dan istiqomah dalam Menghadirkan Keadilan.
“Mohon Do’a dan Dukungannya. Agar kami sebagai insan dapat bekerja Amanah. Niat kami hanya satu, yakni berusaha untuk Memperbaiki Negeri” tutup Yunus, sapaan akrab Ketua GAMARI itu. (*)