PEKANBARU– Polemik soal Nasib Masyarakat Provinsi Riau yang bermukim di Kawasan Hutan Konservasi Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN), di Kabupaten Pelalawan dan Indragiri Hulu (INHU) sampai saat ini, Senin (21/7/2025) belum juga menemui titik terang.
Permasalahan tersebut makin lama justru semakin berlarut-larut dan pada akhirnya yang dirugikan adalah Masyarakat Riau yang lainnya, seperti yang terjadi pada pagi hari ini, Senin 21 Juli 2025.
Aksi Unjuk Rasa maupun Demonstrasi besar-besaran kembali terjadi. Jalan Jenderal Sudirman atau persisnya didepan Kantor Gubernur Riau Lumpuh Total, ruas jalan dipenuhi masa aksi dan mobil truk yang langsung datang dari Kawasan TNTN.
Masih Heboh Soal Nasib Warga di TNTN, Kini Justru Gubernur Abdul Wahid Ingin Buatkan KTP Bagi Dua Ekor Anak Gajah.
Kendati beberapa Minggu yang lalu Aksi Unjuk Rasa maupun Demonstrasi yang sama dilakukan ditempat yang sama dan langsung disambut Gubernur Riau, Abdul Wahid, tentunya dengan berbagai Janji-Janji manis, tetapi apaladaya? satu persatu Kebohongan Abdul Wahid sebagai Gubernur Riau mulai bermunculan.
Bahkan yang lebih menyakitkan lagi, justru Gubernur Abdul Wahid bicara soal Niatannya untuk membuat identitas KTP bagi dua ekor anak Gajah. Sampai akhirnya muncul bahasa, bahwa seorang Pemimpin seperti Gubernur Riau Abdul Wahid terbukti Menghewankan Manusia dan Memanusiakan Hewan.
“Setelah juga kemarin Viral soal Heboh dan Pansos bersama Bocah Cilik (Bocil) Penari Pacu Jalur di Kuansing, kini Gubernur Riau Abdul Wahid ikut-ikutan Heboh dan Peduli soal Nasib TNTN, sampai akhirnya membuatkan Kebijakan Konyol, dengan Penerbitan KTP bagi dua ekor Binatang, ALFATEHAH” ujar Larshen Yunus, dengan nada optimis.
Terakhir, Ketua KNPI Provinsi Riau itu kembali mengajak semua pihak untuk sama-sama bergotong royong, Bekerja demi Kesejahteraan Bersama dan demi Kemaslahatan Masyarakat Riau serta pihaknya dari KNPI Riau agar selalu Optimis dan Mendo’kan Gubri Abdul Wahid, untuk segera Bertobat (Taubat Nasuha), berdamai dan merangkul dengan Wakilnya, menuju Pemerintahan yang Kondusif dan Lebih baik Lagi. (*)