PEKANBARU– Lagi-Lagi Viral dan Beredar Video Aksi Penolakan dari Kelompok Premanisme yang Menentang sekaligus Melawan kehadiran Tim Satuan Tugas (Satgas) Penertiban Kawasan Hutan (PKH) di Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN).
Aksi Perlawanan yang berujung Kekerasan seperti itu harus segera di Hentikan. Kelompok Preman tersebut selalu membungkus dirinya sebagai Petani Kecil di Kawasan TNTN, seakan-akan Terzholimi dan merasa disengsarakan Pemerintah. Bahkan kerap terdengar suara Makian, Hujatan dan Perlawanan terhadap Negara, nama Presiden Republik Indonesia dibuat Layaknya tak berharga.
Beredar Video Aksi Premanisme di Kawasan TNTN, Ketua KNPI Riau Bilang Negara Harus Tegas! Sikat dan Penjarakan Semua Para Pembangkang.
Melalui Siaran Persnya hari Kamis Malam (17/7/2025), Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) tingkat I, Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Provinsi Riau tegas mengatakan, bahwa Negara Jangan mau kalah dengan Aksi Premanisme.
Pimpinan INDUK Organisasi Kepemudaan (OKP) terbesar dan tertua di Negeri ini katakan lagi, bahwa Sikap Tolak Menolak kehadiran Satgas PKH ke Kawasan TNTN harus segera di Hentikan.
Ketua DPD KNPI Provinsi Riau lagi-lagi menegaskan, agar Personil TNI yang berada dilapangan bersikap lebih tegas lagi. Kalau Warga di TNTN itu tidak bisa diajak baik-baik, maka tidak ada salahnya dilakukan Tindakan Tegas Terukur, yakni Sikat, Tangkap dan Penjarakan Warga yang bersikap Preman seperti itu.
“Sudah berkali-kali terjadi, Video tentang penolakan dan kekerasan di Lapangan. Warga di TNTN itu terkesan tidak bisa dibilangin alias Pembangkang, Negara Harus bersikap Tegas, kalaupun mereka teriak soal Hak Asasi Manusia (HAM) maka pastikan langkah yang tepat, tidak juga bisa dibilangin secara baik-baik, Lakukan Sikap yang Lebih Serius lagi, Tangkap dan Penjarakan Kelompok Preman itu” ajak Larshen Yunus, Ketua KNPI Provinsi Riau.
Seraya meneteskan air matanya, Aktivis Lingkungan Hidup, Kehutanan dan Perkebunan itu katakan lagi, agar Satgas PKH harus bersikap lebih Tegas Terukur. Jangan sampai Personil TNI dilapangan dihujat dan ditolak-tolak seperti itu.
“Tolong Kami Pak Presiden, bapak TNI dan Pak Kapolri serta bapak Jaksa Agung! Segera Perintahkan pasukan bapak untuk bersikap lebih tegas lagi. Satgas PKH itu hadir atas dasar Perpres nomor 5 tahun 2025, kalau mereka di olok-olok dan di Hujat seperti itu, tentunya Harga Diri Bangsa ikut terinjak-injak. Sikat, Tangkap dan Penjarakan para Pelaku Penolakan Tim Satgas PKH di Kawasan Hutan Konservasi TNTN, Jangan kasih ampun, Negara jangan mau kalah dengan Preman yang berkedok sebagai Warga, Pekerja maupun Petani Kelapa Sawit di Kawasan tersebut” ujar Ketua KNPI Riau Larshen Yunus, bersama-sama para Relawan Prabowo Gibran (DPP GARAPAN) seraya mengakhiri pernyataan persnya. (*)