Rokan Hulu,(Media Geser) – Rasa haru disertai tangisan dan hati yang mendalam warga dan jemaat atas meninggal dunia Pdt Maretsenin Harita, STh sebagai Gembala Sidang Jemaat Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) Getsmani Km 7 Pasir Pengaraian kabupaten Rokan Hulu (Rohul) Jumat (27/5/2020) sekitar pukul 01.00 Wib.
Beliau menghadap Sang Pencipta, ketika tengah perjalanan dari Rantau Berangin Kabupaten Kampar dengan mengendarai mobil Ambulance Rumah Sakit Surya Insyani pada saat di rujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad Pekanbaru.
Pada saat diperjalanan di mobil ambulance, yang ikut membawa Istri Pendeta, Tiurma Br Sitorus, anaknya Moses Harita, Jemaat Efriadi Situmorang dan perawat dengan menggunakan alat oksigen dan infus.
Menurut cerita, Jemaat GPdI Getsmani Km 7 Pasir Pengaraian, Efriadi Situmorang pada saat di Perjalanan dekat daerah Rantau Berangin Kabupaten Kampar telah melihat kondisi Pdt Maretsenin Harita sudah lemah, sesak nafas dengan tidak beraturan dan terus mengeluh dan meminta tolong dengan suara kecil.
“Kami pegang tubuh Om ini sudah dingin, tapi kami bilang semangat dan berjuang ya Om, sebentar lagi sampai di Rumah sakit Pekanbaru dan dia mengagguk saja pertanda di ya kan,”katanya.
Dilanjutkan, setelah beberapa menit, istri, anak dan perawat memanggil-manggil dengan menangis, melihat wajah pucat dan tidak bergerak lagi.
“Mendengar itu, langsung Saya minta supir berhenti di pinggir jalan, Saya periksa dan Saya lihat kami menangis dan memanggil. Langsung aku minta balik lagi ke Rohul lagi minta singgah di rumah sakit mana untuk diperiksa dengan memastikan,” cetusnya.
Rumah Sakit Awal Bros Ujungbatu memastikan dan menyatakan bahwa pasien sudah meninggal, ketika itu langsung membawa ke Gereja.
“Kemudian langsung kami kabarin para jemaat melalui Lae Sargio Pandiangan, bahwa Pendeta kita sudah meninggal dunia di Hari besar kenaikan Tuhan Yesus Kristus,” kata Efriadi Situmorang sambil menangis dan seakan akan bahwa itu mimpi.
Pdt Maretsenin Harita STh terus berjuang melawan sakitnya di depan warga dan jemaat seakan akan sehat dan tidak dinampakan.
Tapi Tuhan berkehendak lain, Maret Senin Harita sudah di Surga bersama Tuhan.
Sebelum Maretsenin Harita meninggal mengatakan kepada jemaat pada saat menjenguk di Rumah Sakit Insani mengaku penyakit yang dialaminya merasa sesak nafas dan panas di dada dan perut gembung tidak pernah mengeluarkan angin.
Menurut dokter melalui perawat Rumah Sakit pada saat ingin dirujuk RSUD Arifin Achmad Pekanbaru mengatakan pergumpalan darah di jantung dan terakhir setelah dirontgen ada bayangan paru paru basah.
Pendeta Maretsenin Harita berumur 42 Tahun dan meninggalkan istri Tiurma Br Sitorus dan Tiga anak, Pertama Sabda SMKN 1, Moses SMP N 1 Pasir Pengaraian dan paling kecil Tri Pena duduk di Taman Kanak-kanak (TK).
Keluarga membawa Pdt Maretsenin Harita ke Rumah Sakit Insani Km 4 Pasir Pengaraian dan rawatinapkan mulai Senin (23/5/2022).
Dari pantauan, terlihat ratusan di Media sosial banyak berduka dengan membuat status atas kepergian Pendeta Maretsenin Harita, STh dan para netizen berkomentar tidak menyangka karena dia adalah orang baik, bergaul dan sosialnya cukup tinggi.
Menurut informasi, Pdt Maretsenin Harita STh akan di kebumikan di Nias tapi menunggu keluarga nya datang dari Nias Gunung Sitoli. Tapi sebagian keluarga meminta di kebumikan DK 3 SKPA Pemakaman Kristen Pasir Pengaraian.
Selamat Jalan Om Pendeta Maretsenin Harita STh, Tuhan telah memanggil mu untuk tinggal di surga dan tempat rumah mu disana sudah siap dibangun..!
Tugasmu sangat mulia..!
Tawa, canda, senyuman dan pesan dan kesan mu akan kami ingat..!
Salam dari kami semua jemaat GPdI Getsmani Km 7 Pasir Pengaraian yang sangat berduka.
Diketahui, sosok Beliau setiap ada acara kegiatan atau pelantikan di Pemda Rohul Pendeta Maretsenin Harita STh sering diundang.
Begitu juga acara kebaktian Kristen di Polres Rohul dan di Lembaga Pemasyarakatan Pasir Pengaraian, Beliau sering tampil untuk ceramah sebagai Pendeta.(*)