Kunto Darussalam, (Media Geser) -Sangat mengerikan, akibat supir ngantuk ,terjadi lakalantas tunggal dengan mengendarai Tronton dengan Nomor polisi (Nopol) BM 9335 AE milik Perusahaan kebun PT Hutaean dengan bermuatan semen, sehingga menabrak pohon sawit di jalan lingkar Kota Lama Kecamatan Kuntodarussalam Kabupaten Rokan Hulu Sekitar pukul 23.00 Wib, Jumat (23/7/2021) dan kerneknya tewas ditempat akibat terjepit.
Setelah diketahui Indetitas ya, bahwa nama Supir, Katamsi Manalu (45 th) dengan keadaan pingsan dengan luka parah. Sedangkan kerneknya, Tama Tamba (20 th) tewas ditempat akibat terjepit dan menunggu alat berat untuk mengeluarkannya.Dengan kejadian laka lantas tunggal tersebut terlihat warga sangat panik menolong supir untuk mengeluarkan dari mobil yang sudah luka parah dan sebagian langsung menghubungi polisi.
Disamping itu, pihak polisi lantas (Polantas), Bripka Reza Regar langsung cepat datang demi pengamanan dan langsung menghubungi pihak kesehatan agar supir luka parah di larikan secepatnya ke Rumah sakit untuk diobati.
Sementara kernek supir, tidak tertolong lagi akibat terjepit didalam mobil dan meninggal ditempat.
Menurut cerita warga setempat, Mobil tronton baru belanja semen dan membawa ke perusahaan kebun PT Hutaean Desa Teluk Sono Kecamatan Bonai Darussalam. Sehingga terlihat mobil tronton milik PT Hutaean tersebut menabrak pohon sawit dan terdengar suara hantaman kuat.
“Terlihat kepala Mobil tronton itu penyot dan rusak parah, berarti kecepatan agak lumayan,” kata warga yang tidak mau disebutkan namanya.
Selang beberapa jam, Orangtua dari kernek yang meninggal ditempat, telah sampai ke tempat kejadian laka lantas dari Desa Teluk Sono, tiba – tiba menangis histeris melihat kejadian itu dan terus menyebut nama anaknya yang tidak menyangka akan terjadi hal mengerikan itu.
Dari pantauan Media Geser, supir dan kernek nya adalah karyawan Perusahaan kebun PT Hutaean Desa Teluk Sono, karena saat itu pihak polisi menghubungi Humas nya dan untuk datang ke Tempat Kejadian Perkara(TKP) dengan membawa alat berat untuk menarik kenderaan tronton yang kecelakaan.
Laporan : Robert Hutahuruk/ Hendrik A Tarigan.
Editor : Efriadi Situmorang