INHU,(Media Geser) – Inalillahi Wainnailaihi Rojiun. turut berdukacita yang sedalam-dalamnya. Firmansyah Panjaitan (18) korban terbakar air panas rebusan kelapa sawit PKS PT Persada Agro Sawita (PAS) pada hari Rabu (16/8) dini hari kemarin meninggal dunia.
Kabar duka berpulangnya Almarhum kepada sang pencipta disampaikan keluarga korban, kepada awak media.
“Keponakan saya sudah meninggal dunia,” kata Zulkifli Panjaitan, paman korban, Jum’at (18/8).
Dengan nada berat menahan tangis, Zulkifli Panjaitan mengatakan, bahwa almarhum keponakannya itu menghembuskan nafas terakhir pada Jumat dini hari sekitar pukul 13.15 WIB hari ini diruang ICU salah satu rumah sakit rujukan di Pekanbaru.
Direncanakan akan dikebumikan di TPU Desa Kota Lama, Kecamatan Rengat Barat.
“Ini masih sedang persiapan ambulance untuk membawa jenazah dari Pekanbaru ke Kota Lama,” ujar Zulkifli sedih.
Sebelumnya, menurut keluarga korban, Zulkifli Panjaitan mengatakan kondisi keponakannya semakin memburuk sesaat setelah dirawat intensif di ruang ICU salah satu rumah sakit rujukan di Pekanbaru. Sehingga keluarga berharap doa kesembuhan dari sanak famili dan handai taulan.
“Kondisi Firmansyah semakin memburuk setelah dioperasi tim dokter RS Syafira Pekanbaru. Masa kritis diperkirakan dokter 7-15 hari. Hingga saat ini belum sadarkan diri. Mohon doanya,” kata dia pada Kamis (17/8) kemarin.
Untuk diketahui, korban, salah seorang pekerja Jobs Description rebusan tandan buah sawit (TBS) di PKS PT PAS terbakar air rebusan sawit yang mengakibatkan sedikitnya 54 persen tubuh korban terbakar melepuh.
Insiden ini terjadi pada Rabu (16/8) dini hari kemarin sekitar pukul 03.00 saat korban bersama seorang rekan kerjanya Helper Boiler sedang istirahat makan.
Akan tetapi naas disaat yang sama katub boiler tiba-tiba meledak hingga terbuka.
Akibatnya air rebusan sawit menyembur keluar dari lobang penutup boiler hingga mengenai sekujur tubuh korban.
Sesaat setelah kejadian korban sempat dirawat di RSUD Indra Sari Rengat di Pematangreba. Kemudian korban dirujuk ke rumah sakit di Pekanbaru. Namun naas sehari setelah dirawat intensif nyawa korban tidak tertolong.
Insiden itu dibenarkan manajemen PKS PT PAS. Kata Sahrial, managemen perusahaan itu, korban sudah dirujuk ke salah satu rumah sakit di Pekanbaru.
“Korban sudah dirujuk ke rumah sakit di Pekanbaru dan perkaranya sudah ditangani polisi,” kata Sahrial.
Sahrial menambahkan, pabrik berkapasitas 30 ton tersebut yang beroperasi di Desa Pematang Jaya, Kecamatan Rengat Barat itu sudah ditinjau Konsultan Uji Kelaikan Operasi dari PT BJB Medan.
“Konsultan PT BJB secara lisan mengatakan masih Laik Operasi, tapi memang lisensinya belum keluar,” ujarnya. (yuz)