Warga Desa Bongkal Malang Resah Bercampur Marah Akibat Limbah Yang Mencemari Sungai

oleh -161 views
Ket Foto: Air Sungai Kasihan Delo kondisinya telah berubah warna menjadi kuning dan kecoklatan pekat berminyak akibat tercemar limbah cair diduga berasal dari pabrik di Desa Bongkal Malang, Kecamatan Kelayang, Inhu, Riau. Foto diabadikan dan dikirim warga ke awak medi baru-baru ini

INHU,(Media Geser) – Warga Desa Bongkal Malang, Kecamatan Kelayang, Kabupaten Inhu, Riau mengeluhkan tercemarnya sungai oleh limbah cair. Akibatnya, warga yang biasa mencari ikan di sungai tersebut menjadi resah campur marah.

Pasalnya, limbah cair berwarna kecoklatan pekat dan kekuningan juga berminyak itu, telah membuat ikan berbagai jenis di Sungai Kasihan Delo didesa tersebut ada yang mati dan mengambang diatas permukaan air sungai.

Salah seorang warga Desa Bongkal Malang yang namanya enggan untuk dituliskan menuturkan, dia dan warga desa lainnya yang kesehariannya berprofesi sebagai pencari ikan disungai-sungai yang ada di Kecamatan Kelayang mengaku pekerjaannya terancam berhenti.

“Tengok aja warna air sungai itu bang, pekat kecoklatan dan mengandung minyak. Itu jelas limbah dari pabrik. Karena kalau limbahnya berasal dari rumah tangga mana ada seperti itu.

Lagian warga desa sini tidak ada memproduksi barang baku ke barang jadi, ya home produksi gitu tidak ada,” terang dia kepada media ini lewat telepon seluler, Jumat (9/6).

Pria paruh baya ini menduga jika limbah yang mencemari Sungai Kasihan Delo itu berasal dari pabrik pengolah buah kelapa sawit.

Sebab, didesanya cuma satu pabrik yang beroperasi yakni PT Sawit Inti Raya (SIR). Yang mana, perusahaan tersebut merupakan Pabrik Kelapa Sawit (PKS).

Pria berkulit coklat sedikit kurus dan tinggi itu berharap agar pihak-pihak dan atau oknum yang terlibat didalam pencemaran sungai tersebut tergerak hati nuraninya untuk tidak membuang limbah cair ke sungai.

Selain sebagai sumber penghidupan masyarakat, untuk mencuci, mandi dan air minum, Sungai Kasihan Delo juga sumber rezeky bagi warga yang berprofesi sebagai nelayan.

“Ikannya banyak jika air sudah surut. Kami hampir setiap hari mencari ikan disungai itu. Ada yang pakai pancing, jala, bubuh dan juga tajur. Hasilnya juga kami masak dirumah untuk makan sekelurga,” ujarnya.

Humas PKS PT SIR Anggi L Gaol masih belum bisa dihubungi untuk dimintai tanggapannya perihal limbah diduga berasal dari PKS PT SIR.

Jika kembali.kebelakang, tepatnya ditahun 2020 lalu, pembangunan PKS PT SIR menjadi pro kontra ditengah-tengah masyarakat khususnya warga Desa Bongkal Malang dan Desa Dusun Tua Pelang, Kecamatan Kelayang.

Sebab, lokasinya sangat dekat dengan pemukiman warga. Dimana, warga sekitar sangat mengkhawatirkan limbah cair dan polusi udara,
Jika tidak salah, proses pembangunan PKS.PT SIR rampung, perusahaan milik pengusaha asal Kota Rengat itu mulai beroperasi Mei 2020 dengan kapasitas produksi Tandan Buah Segar (TBS) sebesar 45 ton perjam.

Jika benar begitu, wajar saja warga desa mengkhawatirkan limbah yang mengalir tumpah kelur dari kolam Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) ke kanal-kanal kebun milik warga maupun ke sungai dan anak sungai. Serta polusi udara akibat asap hitam pekat dengan jumlah besar setiap hari keluar dari cerobong pabrik tersebut. (yuz)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.